73 Persen Kematian Di Dunia Dipicu Penyakit Tidak Menular, Ini Datanya

Panditio Rayendra | 11 Oktober 2019 | 10:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fakta dan data seputar kesehatan dunia terus dikembangkan. Salah satunya soal Penyakit Tidak Menular (PTM) yang disebabkan oleh pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau.

Data lain yang patut diindahkan, jumlah kasus PTM meningkat selama dua dekade terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu membeberkan, tak kurang dari 73 persen dari total kematian pada 2016 dipicu oleh PTM. Data ini diperkuat temuan Institute of Metrics and Evaluation tahun lalu.


Yakni, kematian dan kecacatan akibat diabetes (salah satu yang paling umum dari PTM di seluruh dunia) meningkat sebesar 38,5 persen selama periode 2006 hingga 2016. Ini menyebabkan lonjakan beban negara pada sistem kesehatan nasional. Fakta dan data ini terungkap dalam program Komunitas Sehat di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta. Program Komunitas Sehat digagas oleh Herbalife Nutrition Indonesia dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).


Program Komunitas Sehat hendak berkontribusi mengatasi lonjakan PTM di Indonesia. Salah satunya dengan mengembangkan pusat penelitian serta pelatihan di berbagai kampus di Tanah Air. Misalnya, melatih dan mengedukasi karyawan untuk menjalankan program harian, mengembangkan sistem dan aplikasi untuk melakukan pendataan maupun analisis data, serta pemeriksaan kesehatan dasar. Yang tak kalah penting, mempromosikan gaya hidup sehat.


Senior Director and General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, menjelaskan program Komunitas Sehat selaras dengan komitmen Herbalife Nutrition Indonesia. Tujuannya mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup sehat dan aktif. “Kami senang dapat berkontribusi sesuai kemampuan kami di program ini sebagai katalis perubahan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat ke arah yang lebih positif,” urai Andam kepada tabloidbintang.com di Jakarta, baru-baru ini.

(ray / ray)

 

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait